China Buka Perpustakaan Modern untuk Tunanetra

• Oleh Sofia Nurani, S.Hum
• 12 Juli 2011
• 2400

BEIJING – China telah membuka perpustakaan nasional untuk penyandang tunanetra. Perpustakaan modern yang dibuka pada 28 Juni lalu ini menyediakan buku Braille, buku audio, dan ruang pameran. Sebenarnya, perpustakaan yang berlokasi di Beijing ini berdiri pada 1994. Namun selama ini, perpustakaan tersebut kekurangan ruangan dan fasilitasnya usang. Lokasi baru ini memiliki luas 28 ribu meter persegi. Perpustakaan terbagi menjadi banyak bagian, mencakup area pelatihan dan pameran. Perpustakaan baru ini menawarkan koleksi lebih dari 50 ribu buku Braille, buku berhuruf besar, dan buku audio. Perpustakaan dilengkapi teknologi untuk membantu tunanetra dalam membaca. Alat bantunya berupa perangkat membaca khusus yang berisi pemindai (scanner) dan pengeras suara. Pembaca dapat memindai tiap halaman buku dan memasukkan kartu penyimpanannya ke pengeras suara. Selanjutnya, buku akan membaca isinya dengan suara keras. Seorang tukang pijat tunanetra, Yu Shixiang mengatakan, alat ini memungkinkan orang yang tidak bisa melihat untuk membaca buku apa pun. “Mejanya dirancang khusus bagi orang seperti kami, karena buku Braille cukup berat maka mejanya direndahkan. Ada juga tempat untuk menyimpan tongkat kami,” jelasnya seperti dikutip dari China Daily, Sabtu (2/7/2011). Menurut Ketua Federasi Penyandang Cacat China (CDPF) Zhang Haidi, kini, kaum tuna netra di negara tersebut memiliki akses ke perpustakaan yang fantastis. Mereka dapat belajar agar bisa mengimbangi kehidupan modern dan meningkatkan kehidupan. Menurut CDPF, ada 12,33 juta tunanetra di China.

Sumber:(okezone.com & kompas.com)