Risih “Recycle Kayu Industri” Pemanfaatan Kayu Bekas Industri Menjadi Kerajinan Furniture Pada Teras Kayu Bekasi

• Petrus Todo Swardani, Rahmat Rivai, Jaladhi

---

ABSTRAK

Masyarakat dalam bidang industri kerajinan kayu mebel, souvenir, dan furniture kurang menyadari bahwa eksploitasi kayu dapat menyebabkan kelestarian hutan menjadi terganggu, serta dapat mengakibatkan pemanasan global yang disebabkan oleh penebangan hutan secara liar. Disatu sisi banyak sekali limbah kayu yang belum dimanfaatkan secara baik, apabila dilakukan pemanfaatan sebagai material produk, maka dapat menjadikan produk yang mempunyai nilai jual yg berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, kami memanfaatkan limbah palet kayu sebagai peluang usaha dan menciptakan produk kreatif bernilai jual berupa kotak bumbu masak, rak piring, rak portable, box p3k dan beberapa produk lainnya yang berguna sebagai hiasan dekorasi berbahan dasar dari limbah palet kayu. Proses perwujudan karya dimulai dari menyiapkan limbah palet kayu, pembuatan desain, kemudian tahap pembuatan produk sampai tahap finishing. Hasil dari kegiatan usaha tersebut dapat menciptakan peluang usaha dan pembelajaran baru bagi masyarakat dalam bidang kewirausahaan sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan mengenai kelayakan pengembangan pada usaha Risih dalam aspek pasar dan pemasaran, sosial ekonomi, dan lingkungan menunjukkan pengembangan usaha Risih layak dilaksanakan dengan laba bersih sebesar Rp.2.955.000 untuk setiap penjualan 50 produk (target dalam satu bulan).

KATA KUNCI

Kewirausahaan

---

DAFTAR PUSTAKA

[1]Adil Makmur Sentosa. (2018). Startegi Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Ukm Kota Bekasi. Parameter, 3(2). https://doi.org/10.37751/parameter.v3i2.26

[2]Darmawan, D. (2019). ??No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

[3]Furnitur, K., Pt, D. I., Mutiara, R., Material, R., Rimba, P. T., Kusuma, M., & Rimba, P. T. (2020). KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAYU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN. 19(1), 10–16.

[4]Keuangan, J. L., Islam, E., Keuangan, J. L., & Islam, E. (2020). Asy-Syarikah Asy-Syarikah. 2(1), 11–23.

[5]Khanifah, U., Fathoni, A., & Magdalena M, M. (2018). Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Pengerajin Mebel Limbah Kayu Dengan Analisa SWOT (EFAS-IFAS) (Studi kasus: Pengrajin Mebel Limbah Kayu Desa Kangkung, Kec. Mranggen, Kab. Demak ). Journal of Management, 4, 1–22.

[6]Kristiyanti, & Lisda Rahmasari, S. (2015). Website sebagai Media Pemasaran Produk-Produk Unggulan UMKM di Kota Semarang. Juni, 13(2), 186.

[7]Nurlaela, N. (2020). Manajemen Pengorganisasian dan Personalia (Penelitian di Madrasah Aliyah Raudlatul Muta’allimin Pangauban Pacet Kab. Bandung). Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 3(1, January), 55–64.

[8]Permanawati, R. R., & Yulianeu, A. (2018). Sistem pakar untuk menentukan suatu peluang usaha dengan menggunakan metode smarter dan oreste. Jumantaka, 1(1), 31–40.

[9]Saptana, N., Sunarsih, N., & Indraningsih, K. S. (2016). Mewujudkan Keunggulan Komparatif Menjadi Keunggulan Kompetitif Melalui Pengembangan Kemitraan Usaha Hortikultura. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 24(1), 61. https://doi.org/10.21082/fae.v24n1.2006.61-76

[10]Susanti, R., & Wardiningsih, S. S. (2018). Pendampingan Manajemen Produksi Untuk Meningkatkan Variasi Dan Kuantitas Produk Pada Ukm Souvenir Berbahan Limbah Kayu “Karang Taruna Mmib” Banyuagung Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari Surakarta. 46–54.

[11]Sutanto, J. (2017). Upcycle Limbah Kayu Palet Jati Belanda Menjadi Wadah Modular Serbaguna Untuk Anak-Anak (Studi Kasus: Kota Surabaya). Intra, 5(2), 829–838.

[12]Weeks, D. P. C. C. L. E. Y. N. to K. in 20. (2015). ??No Title No Title. In Dk (Vol. 53, Issue 9). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004