BLOCKCHAIN SEBAGAI SOLUSI GUNA MENANGGULANGI KASUS PEMANGKASAN ANGGARAN DANA DESA DI INDONESIA

• MUHAMMAD APRIYANSYAH, ANANDA ADITYA SAPUTRA

---

ABSTRAK

Anggaran dana desa menjadi sorotan utama setelah banyaknya kasus korupsi pada dana desa. Dana desa pernah mengalami kebocoran hingga 32,2 miliar ditahun 2019. Angka yang sangat fantastis itu membuat pemerataan di Indonesia menjadi terhalang. Tanggapan warga net di twitter akan dana desa juga banyak sekali menuai pro dan kontra. Penulis menggunakan pengelolaan data mining dengan metode naïve bayes ini sebagai bentuk aksi dukungan atas perbaikan sistem urun dana desa. Naïve bayes sendiri adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengklasisfikasikan tanggapan warga net akan betapa pentingnya tanggapan tersebut untuk membantu pengkritisan dalam memperbaiki sistem urun dana desa. Dengan menggunakan metode study research penyelesaian masalah tersebut dapat diatasi oleh metode blockchain sebagai solusi penyelesaianya. Metode blockchain ini memiki skema disentralisasi tanpa adanya sentral yang mengawasinya, karna pengawasan ini akan diawasi sepenuhnya oleh semua pihak mana pun yang telah bergabung pada jaringan blockchain sehingga tidak ada satu pihak pun yang tidak mengawasi jalannya transaksi. Dan untuk hasil yang dicapai pada olah data pengklasifikasian ini menuai keakuratan data mencapai 88.10%, hasil dari nilai akurasi tersebut adalah hasil yang cukup tinggi bagi penelitian ini. Dari hasil tersebut, nampaknya masyarakat khususnya warga net yang ada di twitter kritis terhadap perbaikan sistem urun dana desa tersebut. Oleh karna itu dengan hasil yang didapatkan dari metode study research ini, yaitu dengan membuat skema disentralisasi blockchain untuk membuktikan catatan blockchain dengan disentralisasinya dapat menangani kasus korupsi dana desa.

Kata Kunci : Korupsi, Naïve Bayes, Blockchain

KATA KUNCI

Algoritma Naive Bayes,Blockchain,Informatika

---

DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Khoiriah and U. Meylina, ?Analisis Sistem Pengelolaan Dana Desa Berdasarkan Regulasi Keuangan Desa,? Masal. Huk., vol. 46, no. 1, p. 20, 2018, doi: 10.14710/mmh.46.1.2017.20-29. [2] Hendra Cipta, ?Kades di Kalbar Korupsi Dana Desa Rp 1,5 Miliar, Uangnya Dipakai Karaoke dan Beli Mobil,? www.Kompas.com, 2022. https://regional.kompas.com/read/2022/03/25/085647578/kades-di-kalbarkorupsi-dana-desa-rp-15-miliar-uangnya-dipakai-karaoke-dan (accessed Apr. 05, 2022). [3] B. Setiawan and S. De Lagarde, ?Edukasi Blockchain Sebagai Solusi Bisnis Masa Depan Bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Kota Palembang,? J. Abdimas Mandiri, vol. 3, no. 2, pp. 131–136, 2019, doi: 10.36982/jam.v3i2.828. [4] R. A. Budiantoro, M. F. Wardhani, F. Hadyu Hasanatina, and F. I. F. S. Putra, ?Waqf Blockchain Untuk Pengadaan Alat Kesehatan Penanganan Covid-19: Studi Konseptual,? Ziswaf J. Zakat Dan Wakaf, vol. 7, no. 2, p. 133, 2020, doi: 10.21043/ziswaf.v7i2.7695. [5] A. I. S. R. C. C. Cheung, ?Blockchain: Panacea for Corrupt Practices in Developing Countries,? 2019 2nd Int. Conf. IEEE Niger. Comput. Chapter, pp. 1–7, 2019. [6] Arif.A, ?No TitlePemanfaatan Blockchain untuk Pemerintah dan Layanan Publik,? www.kompasiana.com, 2020. https://www.kompasiana.com/ariftrick/5eb18762097f3612c26f9a15/pemanfaa tan-blockchain-untuk-pemerintah-dan-layananpublik?page=1&page_images=1 (accessed Apr. 10, 2022). [7] M. T. Handayani, ?Technology 8 Rekomendasi aplikasi data mining terbaik,? www.ekrut.com, 2021. https://www.ekrut.com/media/aplikasi-data-mining (accessed Jun. 19, 2022). [8] M. H. Widianto, ?Algoritma Naive Bayes,? binus.ac.id, 2019. https://binus.ac.id/bandung/2019/12/algoritma-naive-bayes/ (accessed Jun. 19, 2022). [9] AICPA, ?Fair Value,? Audit Account. Guid., vol. 4, no. 6, pp. 557–583, 2018, doi: 10.1002/9781119558361.ch20. [10] E. DANIYANTO, ?CEO Autodesk: Blockchain Bisa Cegah Korupsi di Industri Konstruksi,? blockchainmedia.id, 2018. https://blockchainmedia.id/ceo-autodesk-blockchain-bisa-cegah-korupsi-diindustri-konstruksi/ (accessed Apr. 13, 2022). [11] D. G. Nugroho, Y. H. Chrisnanto, and A. Wahana, ?Analisis Sentimen Pada Jasa Ojek Online ... (Nugroho dkk.),? pp. 156–161, 2015.