SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA KARTU INDONESIA PINTAR DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

• KAROLUS KIA DUAN

---

ABSTRAK

 

ABSTRAK
Karolus Kia Duan (11182735), Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan
Kartu Indonesia Pintar Dengan Metode Analytical Hierarchy Process Pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) seringkali tidak tepat sasaran. Hal ini menyebabkan banyak siswa yang kurang mampu belum bisa merasakan manfaat dari KIP tersebut. Oleh karena itu, pelaksanaannya memerlukan sebuah sistem pendukung dalam pengambilan keputusan. Sistem pendukung ini menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process yang bekerja sebagai sarana untuk mempermudah pemerataan pembagian KIP. Analytical Hierarchy Process itu sendiri merupakan suatu metode pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan tersebut akan digunakan dalam menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hierarki. Hierarki tersebut merupakan suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multilevel. Di sana terdapat level pertama yang disebut sebagai gol atau tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya hingga level terakhir dari alternatif. Sistem inilah yang dimanfaatkan oleh suatu lembaga pendidikan tertentu untuk memastikan siswa yang berhak maupun tidak memeperoleh bantuan dari program Indonesia Pintar. Dengan mengkelompokan para siswa berdasarkan tingkat kepentingan, misalnya pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, status PKH, dan yatim piatu (orang tua wali), pemerataan pembagian KIP dapat terjadi.
Kata Kunci: KIP (Kartu Indonesia Pintar), Analytical Hierarchy Process, Sistem
Pendukung Keputusan
 

KATA KUNCI

Sistem Pendukung Keputusan,Metode AHP

---

DAFTAR PUSTAKA

 

DAFTAR PUSTAKA
[1] F. R. Kodong and A. Julian, “Penentuan Hotel Dengan Menggunakan metode promite dan,” Semin. Nas. Inform., vol. 2, no. sistem pendukung keputusan, pp. 43– 50, 2011. [2] Lidia Lusiana, “Implementasi Program Indonesia Pintar (PIP) Di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (Studi Kasus di SDN 011 dan SDN 013),” eJournal Adm. Negara, vol. 6, no. 1, pp. 6991 –7005, 2017. [3] Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: ANDI, 2007. [Online]. Available: https://www.google.co.id/books/edition/Konsep_dan_Aplikasi_Sistem_Pendukun g_Kep/RhEMEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Konsep+dan+Aplikasi+Sistem+ Pendukung+Keputusan&printsec=frontcover [4] M. P. Ahmad Syaekhu, S.Pd., S.Sos., M.Si. Suprianto, S.Sos., TEORI
PENGAMBIL KEPUTUSAN. Yogyakarta: ZAHIR PUBLISHING, 2021. [Online]. Available: https://books.google.co.id/books?id=T95BEAAAQBAJ&pg=PP1&dq=teori+pen gambil+keputusan+Ahmad+Syaekhu,+S.Pd.,+S.Sos.,+M.Si.+Suprianto,+S.Sos.,+ M.Pd&hl=ban&sa=X&ved=2ahUKEwif8rfLgID4AhUSWwGHcA3DM4Q6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=teori pengambil keputusan Ahmad Syaek [5] S. R. Ningsih, I. S. Damanik, I. Gunawan, and W. Saputra, “Electre Dalam Menentukan Penerima Program Indonesia Pintar (Pip) Melalui Kartu Indonesia Pintar (Kip)(Studi Kasus: Sd Swasta Al–Washliyah Moho Kabupaten Simalungun),” vol. I, vol. I, pp. 264–275, 2017. [6] A. E. Munthafa and H. Mubarok, “Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Dalam Sistem PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN MAHASISWA BERPRESTASI Agnia,” J. Siliwangi, vol. 3, no. 2, pp. 192–201, 2017. [7] N. Marimin dan Maghfiroh, Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam
Manajemen Rantai Pasok. Bogor: PT Penerbit IPB Press, 2018. [8] N. E. Rohaeni and O. Saryono, “Implementasi Kebijakan Program Indonesia Pintar ( PIP ) Melalui Kartu Indonesia Pintar ( KIP ) dalam Upaya Pemerataan Pendidikan,” J. Educ. Manag. Adm. Rev., vol. 2, no. 1, pp. 193–204, 2018.