Al- Quran diturunkan dari sisi Allah yang Maha Esa, maka tidaklah mungkin isinya saling bertentangan Tetapi, manusia tercipta dalam kelemahan dan keragaman sehingga kemampuan mereka dalam menangkap pesan Tuhan itu tidak mungkin dapat diseragamkan. Sementara terus menerus pertentangan pun bukan pemecahan. Satu-satunya yang harus dilakukan adalah saling mengerti dan memahami. Ummat harus sadar diri akan dua hal di atas.

Lebih dari seribu tahun ummat tenggelam dalam permusuhan dan perseteruan. Padahal yang mereka anggap sebagai seteru dan musuhnya itu adalah orang-orang yang oleh Tuhan dinyatakan sebagai "saudara". Berbagai upaya dilakukan tapi nyaris tidak membawa perubahan. "Musibah" ini jelas harus segera diakhiri kecuali bila Agama mereka ingin dijauhi dan menjadi bahan caci, maki. Tidak mudah memang, tetapi harus dimulai. Ibarat sebuah tanaman, kalaupun tidak dapat memetik buahnya, paling tidak kita telah terlihat menanamnya.

Berbekal pengalaman bergaul dengan Al-Quran dan Hadis selama bertahun- tahun, Syarif Rahmat mencoba mengungkapkan berbagai hal yang menjadi "pemicu" timbulnya perbedaan pendapat di kalanganpara Ulama. Unek uneknya itu dituangkan dalam bentuk sebuah buku sederhana dengan judul "Perbedaan Pendapat, Sebab- Sebab Dan Cara Menyikapinya" dengan pembahasan yang disederhanakan pula. harapannya pun sangat sederhana; pertama, setiap individu ummat menjadi tahu bahwa perbedaan pendapat para Ulama merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. yang kedua, agar setiap orang sadar diri akan kedudukannya serta tidak merebut "Hak" yang menjadi milik para Ulama dengan ikut- ikutan mengeluarkan fatwa atau penilaian apalagi menyalahkan pendapat yang berbeda dengan yang diketahuinya

Akhirnya selamat membaca semoga hidayah Allah menyertai kita, Aamiin